keutamaan shalat safar
Aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu tidak dijalankan olehnya
dengan semerta-merta. Tetapi, lebih dikarenakan adanya sebuah faktor
motifasi yang menggerakkan langkah kakinya untuk mencapai sebuah
harapan. Setidaknya, adanya nilai manfaat ataupun faidah itulah yang
menjadi sebuah harapan yang diimpikan dan ingin ia gapai dipenghujung
dari serangkaian aktifitasnya. Begitu juga safar atau perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang, tentu tidak bisa terlepas dari adanya motifasi
manfaat dan faidah yang ingin diperoleh.
Dan sangat penting untuk diketahui, bahwa yang paling menonjol daripada
fitrah manusia adalah kecendrungan untuk memperoleh/mendapatkan sebuah
kemanfaatan bagi dirinya sendiri dari setiap aktifitas yang dijalaninya,
dengan tanpa memandang status kemanfaatan tadi, apakah merupakan
manfaat yang bersifat personal individual ataukah manfaat yang bersifat
umum, yang sudah barang tentu juga mengakomodir dirinya dan orang lain.
Bahkan tidak sebatas itu, setiap kebijakan hukum (tasyri') yang
ditetapkan oleh Allah U adalah bertitik pusat pada aspek manfaat dengan
kualifikasi kesempurnaannya serta keluasan kapasitasnya. Demikian kurang
lebih pemaparan dari seorang pakar yang bernama Dr. M. Said Ramadhan
al-Buthy.[12]
Berikut ini beberapa manfaat serta faidah yang bisa didapatkan dari
sebuah rangkaian aktifitas perjalanan, yang cukup membikin letih dan
cemas para pengembara/musafir di tanah perantauannya:
1.Menghilangkan stress, kesusahan dari beragam jadwal aktifitas yang padat, dan juga problem-problem sehari-hari.
2.Nafkah dan biaya hidup, yang semakin hari tuntutan kebutuhan hidup semakin meningkat dan kompleks.
3.Ilmu, baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya yang merupakan
makanan ruhani setiap individu serta menjadi sumber informasi bekal
hidup di abad modern.
4.Akhlaq. Semakin luas pergaulan seseorang semakin tinggi wawasan yang
ia peroleh tentang nilai moral dan etika kehidupan sosial. Dengan kata
lain, dirinya tidak terbelakang dan tentunya tertuntut untuk sedapat
mungkin agar bisa beradaptasi dengan teman pergaulannya, baik dalam
bertingkah-laku, ucapan dan perbuatan.
5.Jaringan relasi yang luas, lebih-lebih dengan orang-orang yang terpandang dan mulia.
6.Kemuliaan dan keagungan. Dan tentunya bila perjalanan yang dijalani itu, didasari dengan niatan tulus dan ikhlas.
Faidah-faidah safar diatas dirangkum oleh Imam Syafi'i dalam untaian
bait-bait syair[13] beliau, yakni sebagaimana termuat dalam kitab Diwan
al-Imam as-Syafi'i yang sarat dengan nilai-nilai hikmah:
http://ahadan.blogspot.com/2013/05/fiqih-safar-makna-dan-hikmah-yang.html